Sabtu, 03 Juli 2010

----------perpisahan---------

pernahkah terfikirkan oleh kita bahwa suatu saaat kita akan benar-benar berpisah, raga berpisah dengan jiwanya, hati berpisah dengan raganya, suami berpisah dengan istinya anak berpisah dengan orang tuanya......lalu sipakah yang tidak pernah berpisah, yang selalu ada dan berada untuk kita, dialah KUASA ILAHI. tangannya selalu ada untuk kita,tatapannya selalu menyorotkan kasih yang begitu tulus dan cintanya selalu ABADI.

tidak seperti manusia, yang selalu berubah-ubah pikirannya,yang selalu memimpikan kesempurnaan,yang selalu mengidamkan kedamaian, padahal manusia sendirilah sumber masalah itu. raga manusia begitu rakus selalu ingin yang lebih dari apa yang dimilikinya.

akankah manusia berubah? jawabanya pasti. manusia selalu akan berubah entah berubah jadi baik atau berubah menjadi lebih buruk ini semua adalah pilihan hidup tiap pribadi yang harus dilaluinya. berpisah adalah pilihan hidup tiap manusia dengan berbagai konsekuensinya. lalu mengapa ada perpisahan? karena pilihannya memang berpisah. saat salah satu pihak pasangan memutuskan berpisah itu lebih dikrenakan karena banyak hal yang sangat kompleks, tidak mungkin alasannya karena tidak cocok, mengapa aku katakan tidak cocok bukan alasan? namanya saja satu raga belum tentu cocok. hati dengan mulut belum tentu cocok hatinya berkata apa yang keluar dari mulut entah apa. dan sebagainya. maka ketidakcocokan bukanlah alasan utama untuk berpisah. karena tiap pribadi yang satu dengan yang lain pasti tidak akan pernah cocok. tapi pribadi yang hebat adalah manakala ia bisa mencocokkan hal-hal yang tidak cocok untuk menuju keselarasan hidup. diibaratkan ying dengan yang hitam, dengan putih,langit dengan bumi,laki-laki dan perempuan,dan lain sebagainya. toh mereka tetap hidup dan memberi kehidupan, lalu mengapa manusia selalu mengatasnamakan ketidakcocokan atas nama perpisahan. lucu memang. dan aku rasa reason is not reasonable.
tapi itulah perbedaan yang harus kita hargai. toh piala tertinggi dalam social culture adalah menghargai orang lain. perpisahan engakau telah menghampiriku dan aku harus menyambutmu kemudian menyapamu dan akhirnya aku harus menerima bahwa perpisahan salah satu suratan takdir yang harus aku terima...............