Kamis, 05 Agustus 2010

Pendidikan Modern

Pendidikan modern berari menghargai anak sebagai individu merdeka. Anak bukanlah tanah tanah liat yang dapat dibentuk sesuai dengan cetakan yang ada. Anak adalah individu yang memiliki ruang dan media untuk mencari tanah liat dan mengolahnya menjadi segala sesuatu sesuai dengan cetakan yang ia miliki.

Setiap anak adalah generasi penerus yang berhak untuk mengembangkan diri berlandaskan potensi yang dimiliki. Setiap anak berhak menjadi pusat aktifitas pembelajaran. Bukan hanya pembelajaran dalam konteks tekstual yang dibatasi sebuah ruang bernama kelas. Akan tetapi, pembelajaran yang juga berkaitan dengan eksistensi diri didalam kehidupan sehari-hari.

Eksistensi setiap anak mewujud dalam bangunan cita-cita yang ia gantangkan. Setiap anak memiliki imajinasi tentang apa yang akan ia alkukan dan ia kerjakan dimasa yanga akan datang. Inilah cita-cita, imajinasi anak akan amapu berubah menjadi realita bila anak memperoleh ruang yang tepat untuk berkembang dan mengolah potensinya. Disinilah peran pendidikan. Pendidikan menjadi petunjuk jalan bagi pergerakan kearah cita-cita yang ideal. Pada akhirnya anaka akan menemukan tanah liatnya masing-masing dan anak akan mengolah tanah liatnya dengan caranya sendiri-sendiri.

Pendidikan Humanistik

berdasarkan pandangan pendidikan humanis, manusia sejak lahir sudah membawa bakat dan potensi. namun, potensi dan bakat tersebut tidak akan berkembang dengan sendirinya secara maksimal tanpa dibantu dengan proses pendidikan. proses pendidikan yang baik dan sistematis akan menghasilkan peserta didik yang berkualitas. pendidikan humanis merupakan model pendidikan yang mengedepankan sisi dari manusia atas potensi-potensi kemanusiaan yang sudah ada dalam diri peserta didik. pada model pendidikan ini, manusia dipandang sebagai subyek yang otonom,sehingga pendidikan harus berpusat pada pserta didik dan bukan pada pendidiknya.

prinsip-prinsip pendidikan humanis:
1. peserta didik dieri kesempatan untuk berkenalan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang abadi dan universal

2. dalam proses pendidikan, pengembangan hati, dan pikiran berjalan secara bersama-sama
3. terdapat kerja sama yang erat anatra peserta didik dengan pendidik, juga antara teori dan praktik.

Dengan pendekatan ini, diharapkan peserta didik mampu mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya dan mendapatkan dunia anak-anaknya serta bangga terhadap dirinya masing-masing.