Jumat, 02 Juli 2010

kesedihan......

pernah suatu saat hati ini begitu terpuruk dengan keadaan, sehingga hanya uraian air mata yang berbicara. mulut dengan setianya tetap terkunci, untuk mencoba berkomitmen dengan hati. kata hati"hai mulut kau harus bisa menjaga rahasia ini" lalu mulutpun dng agak berbisik berkata kepada hati"iya iya hati.....aku akan pegang rahasiamu".....lalu mereka berkomitmen untuk saling menjaga komitmen itu, hingga suatu saat ada yg terpuruk lemah tak berdaya menyaksikan komitmen mereka... ya yaya ya ya dialah raga pemilik mulut dan hati.

raga itu terjatuh,tersungkur tergeletak tak berdaya menahan rasa yang terbebani begitu dalam. sakitkah raga itu? tak berdayakah raga itu? atau tak kuatkah raga itu menanggung lara hati yang begitu dalam? jawaban kemungkinannya ialah iya. raga itu akhirnya harus bersahabat dengan suntikan dan infus untuk sekedar memperbaiki sistem organ yang rusak akibat lara hati. wahai lara mengapa kau menghampiri raga ini? mengapa kau menyapa hati ini? sedangkan kau tau wahai lara, hati ini begitu rapuh..........hati ini begitu halus. lalu mengapa hentakan dan tendangan laramu begitu menghentak kalbu.

wahai pesona yang pernah begitu aku perjuangkan dengan segenap hatiku.........
dengan seluruh jiwa ragaku..............mengapa kau lemparkan busur lara tepat dijantung hatiku?
mengapa kau hempaskan tolakpeluru dengan peluru nan runcing menghempas sanubariku. aku tau......aku tau.....dan aku mengerti......kau memiliki selir hati. selir hati yang membuatmu mencampakkan aku?selir hati yg membuatmu menceraikan komitmen suci di hadapan ILAHI. Selir hati yang terlanjur meluluhlantakkan tatanan hati nan pasrah dan nrimo. selir hati ......wahai selir hati pencetus rasa penikmat raga bagi pendolim, jangan....jangan kau teruskan lagi, jangan kau racuni hati para pendiri cinta nan indah untuk sekedar rasa petualangmu. biarlah jiwa bertualangmu dengan sesama petualang saja, bukan untuk para suami suami wanita lain,bukan untuk para bapak,ayah,abi,babah,ataupun papa malaikat kecil. cukup engkau saja yang melakukan itu.......jangan ajak pesonaku untuk mengikutimu.....karena apa yang kau lakukan itu merusak tatanan hati para wanita lain...............


wahai kesedihan akan kututupi engkau dengan tawa hambar ini,agar kesedihan itu sedikit tertutup lukanya,agar kesedihan ini tidak tumbuh subur menghiasi hati dan raga......
kesedihan berlalulah dalam kehidupanku.......
pergilah .............
pergilah................
agar aku lebih tenang dalam hidupku,dalam kedihupanku dan dalam ibadahku.....good bye.......
--------teman---------
teman hidupkah......
teman sehatikah.....
atau teman sebatas teman?
lalu dimanakah temanku? pujaan hatiku? tautan hidupku?
harapanku..........

dia sedang berkelana
mencari aku......
lalu kapankah kita bertemu?
atau.....
akankah kita bertemu.......


aku tak tau......
aku tak mengerti......
aku jga tak bisa menjawabnya.......

karena....
aku hanyalah wayang hidup.....
dalanglah yang menggerakkanku....
dalanglah yang akan menemukan tautan hidupku.......

dimana?kapan?
itu....aku lebih tak tau.....
namun..... kasih yang maha KUASA lebih indah...
lebih hakiki.....
sehingga dengan kasihnya aku pasti bertemu dengan tautan hatiku.....
apapun rupanya...
apapun keadaanya....
itulah yang terbaik yang diberikan sang DALANG.....kepadaku.....

berikan...berikanlah.....
dekatkan....dekatkanlah......
apapun skenario selanjutnnya untukku....
aku siap......aku mau...
krena hidup adalah perjuangan....
karena teman akan ku perjuangkan.....
------kegagalan-------
siapakah yg bertanggungjawab terhadap kegagalan?
apakah aku?
dia?
ataukah TUHAN...........
atau........social culture.......
semua saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

kegagalan prestasi....
kegagalan cinta
kegagalan rumah tangga....
namun.......
setiap kegagalan pasti menyisakan perih......
perih yang tak nampak lukanya
namun.....
akibatnya
terpatri seumur hidup.......
bagi jiwa ini.....kegagalan adalah pedih....
kegagalan adalah pembelajaran
dimana kita akan belajar tentaang makna harga dan mengahargai....
wahai kegagalan,,,,,,
akau marah padamu.....
karena "kau' menyapaku begitu dalam........
krena "kau" menghampiriku begitu cepat......
tetapi........apa dayaku......
aku harus menerimamu dengan tangan tangan terbuka.....
aku harus memelukmu juga...
agar kau mau bersahabat denganku......
agar kau mau merengkuhku...
sehingga
aku merasa kegegakan ini adalah kenikmatan
dan
aku akan mensyukurinya sebagai bentuk kasihNYA...
terima kasih kegagalan...
krena dng gagal aku bisa menghargai apa yang kupunya sekarang....
dengan kegegelan aku yakin ada rahasia "keberhasilan"
selamat datang wahai kebehasilan....
tanganku terulur sangat mesra untukmu.........